Jadwal Rutin pengajian Sittatul Hidayah

 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, para jamaah Masjid Sittatul hidayah yang dirahmati Allah SWT, terimakasih atas kunjungannya di blog ini. Pada kesempatan kali ini kami akan membagikan informasi mengenai apa saja kegiatan rutin mingguan yang sedang berjalan di masjid Sittatul hidayah


1. Kegiatan pengajian Kitab Safinatun Najah 





Berisi tentang pembahasan fiqih / tata cara ibadah dan referensi diambil dari kitab Safinatun Najah, setelah kajian selesai akan dibuka sesi tanya jawab sesuai materi yang ada. Untuk informasi sebagai berikut : 

Waktu : Setiap malam Minggu Ba'da Isya

Oleh    : Al Ustadz Hayumi ( pengajar Ponpes Khoirul Ummah ).

Tempat : Masjid Sittatul hidayah, aula lantai 1


2. Pembacaan Ratibul Haddad & Maulid Diba



Pembacaan Ratibul Haddad lalu disambung dengan pembacaan Sholawat dan Maulid Diba, untuk informasi sebagai berikut :

Waktu : Setiap Malam Senin Ba'da isya

Oleh  : Al Ustadz Yahya

Tempat : Masjid Sittatul Hidayah, lantai 2


Mari sama" kita makmurkan masjid kita dengan menghadiri majelis - majelis ilmu yang ada di Masjid Sittatul Hidayah, sekian informasi yang dapat kami sampaikan, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 









Komentar

  1. Ahmad yani21 Oktober 2021 pukul 05.50

    الحمد لله.....
    Wah..ini blog baru yaa...
    Semoga makin dapat banyak keberkahan..buat yang mengelola blog ini mudah mudahan syiar islam dapat di lihat tidak hanya di dalam masjid..barokallahu fikum

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Ratibul haddad

Gambar
Sejarah munculnya Ratibul Haddad Ratibul Hadad  disusun pada tahun 1071 Hijriah, bermula ketika para pemuka Hadramaut merasa khawatir akan masuknya kelompok Syiah Zaidiyah di wilayah Hadramaut. Mereka khawatir aqidah Syiah Zaidiyah akan mempengaruhi terhadap keyakinan orang awam yang sejak lama berpegang teguh pada aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah yang telah diajarkan oleh para Salafus Shalih. Berdasarkan hal ini, mereka menghadap kepada al-Qutb Abdullah bin ‘Alawi al-Haddad agar diberi bacaan supaya hal yang mereka khawatirkan tidak terjadi. Beliau pun menuliskan wirid yang nantinya dikenal dengan nama Ratibul Haddad ini. Semenjak saat itu, bacaan Ratibul haddad banyak dibaca di berbagai tempat di berbagai belahan dunia, sampai saat ini.
Baca selengkapnya